Kendala Utama Wirausaha Ternak Burung Dengan Modal Dari Bank

ternak burung modal dari bank
Tingginya potensi keuntungan dari hasil peternakan burung kicauan, menarik minat para kicaumania untuk beternak burung kicauan.

Terlebih dengan adanya peraturan baru di dunia lomba burung kicauan untuk kelas burung tertentu, dimana hanya burung kicauan dari hasil penangkaran yang hanya boleh di ikut sertakan dalam lomba atau kontes burung kicauan.

Peraturan baru ini merupakan angin segar bagi keselamatan populasi burung kicauan di habitat aslinya, di samping itu juga memberikan peluang baru dalam dunia wirausaha peternakan di Indonesia.

Walaupun tidak semua burung kicauan yang di ikutkan kontes atau lomba burung harus dari burung hasil penangkaran, tapi burung yang masuk kategori "harus dari burung penangkaran", biasanya merupakan jenis burung kicauan yang memiliki nilai jual yang tinggi.

Beternak burung kicauan memang memberikan potensi keuntungan yang besar, tapi di balik potensi keuntungan tersebut ada satu hal yang harus di cermati secara teliti, yaitu potensi kerugian akibat kegagalan dalam beternak burung kicauan.

Tingginya potensi keuntungan dari peternakan burung kicauan, membuat para kicaumania mencoba menjalankan peternakan burung kicauan tanpa melakukan analisa terlebih dahulu.

Melihat harga jual burung kicauan yang begitu menggiurkan, banyak peternak pemula yang langsung terjun ke dunia peternakan burung kicauan tersebut dengan skala besar tanpa menyadari resiko besar sedang mengintai peternakan yang di jalaninya.

Kalau modal yang di gunakan adalah modal pribadi, kegagalan dalam peternakan tentu tidak terlalu menjadi masalah. Tapi kalau modal yang di gunakan untuk membuka usaha peternakan burung kicauan adalah modal dari bank, akan banyak masalah yang di hadapi ketika peternakan yang di jalani tidak memberikan keuntungan dalam jangka waktu yang sudah di perkirakan.

Untuk itu kita harus dapat mengantisipasi terjadinya kerugian akibat ketidak telitian dalam membaca hal-hal yang menjadi faktor munculnya kerugian dalam peternakan burung kicauan yang akan dijalankan.

Pembahasan dalam artikel ini, menitik beratkan usaha peternakan yang di jalankan dengan menggunakan modal dari bank sebagai modal awal.

Kendala utama dalam peternakan burung kicauan.
Membuka usaha dengan menggunakan modal dari bank, menuntut kecermatan seorang pelaku usaha dalam menghitung dan menganalisa faktor-faktor penyebab kerugian. Semakin cermat dan teliti dalam melakukan analisa, akan semakin besar peluang kesuksesan dalam usaha peternakan yang akan di jalaninya.

Segala bentuk usaha yang berkaitan dengan produksi, akan bersentuhan langsung dengan proses produksi dan pemasaran hasil produksi.
Proses produksi meliputi berbagai hal yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mendukung kebutuhan untuk dapat di jalankannya proses produksi tersebut.

Pemasaran hasil produksi meliputi seberapa besar kebutuhan pasar yang tersedia, dan seberapa besar kemampuan kita dalam melakukan penetrasi pasar sehingga produk yang kita hasilkan dapat terserap pasar dengan baik.

Peternakan, dalam hal ini peternakan burung kicauan, juga tidak terlepas dari proses produksi dan pemasaran hasil produksi.

Untuk lebih detailnya, mari kita kupas satu persatu faktor yang menjadi kendala dalam usaha peternakan burung kicauan.

Proses Produksi
Sebelum memutuskan untuk beternak burung kicauan, adalah hal yang wajib bagi calon peternak untuk memahami proses produksi dari indukan-indukan burung yang di pelihara.

Mengingat modal yang di gunakan adalah modal dari bank, maka materi indukan yang di siapkan adalah indukan yang sudah benar-benar di ketahui usianya, kesehatan burungnya, dan kualitas berdasarkan garis keturunannya.

Untuk mendapatkan indukan dengan kualitas yang bagus, satu-satunya jalan adalah membeli indukan dari peternak yang sudah dipercaya kredibilitasnya.
Memang biasanya harga jual burungnya cenderung lebih mahal dibanding dengan indukan yang di beli dari pedagang burung, tapi kualitas dan usianya sudah tidak di ragukan.

Dengan mengetahui kualitas materi indukan, dan usia indukan yang Anda miliki, Anda dapat memperkirakan waktu produksi dari indukan-indukan tersebut.

Karena modal yang di gunakan adalah modal dari bank, tentu setiap bulan Anda akan diminta bank untuk membayar angsuran dari pinjaman Anda.
Oleh karena itu, jadwal produksi harus benar-benar di perhatikan supaya tidak meleset. Kalaupun meleset tidak meleset jauh, sehingga peternakan masih dapat di jalankan dan dikatakan sehat secara perputaran modal.

Jangan hanya karena sedang ingin sekali menerjuni dunia usaha peternakan burung kicauan, melihat ada yang menawarkan indukan burung dengan harga murah langsung Anda beli, tanpa melihat karakteristik dan usia burung.

Semakin muda usia indukan yang Anda miliki, maka akan semakin lama mencapai kematangan usia produksi. Ingat, modal Anda adalah modal dari bank

Bagaimana Anda membayar cicilan Bank selama burung belum menghasilkan?
Untuk membayar cicilan setiap bulan kepada bank, sementara burung belum menghasilkan, Anda dapat menggunakan sisa pinjaman untuk digunakan sebagai dana pertahanan untuk membayar cicilan setiap bulan.

Disinilah pentingnya memahami kualitas materi indukan yang akan Anda ternakkan. Dengan memahami kualitas materi indukan, usia indukan, Anda akan dapat memperkirakan jadwal produksi pertama akan terjadi, sehingga akan ditemukan jawaban, kapan kira-kira Anda akan dapat menikmati hasil wirasuaha peternakan burung Anda.

Untuk lebih detailnya, silahkan baca artikel "Rahasia Sukses Bermain-Main Dengan Bank"

Pemasaran Hasil Produksi
Kesuksesan wirausaha peternakan burung kicauan, tidak hanya bertumpu pada satu titik di mana seorang peternak memproduksi burung kicauan dan dapat menjaga produktifitas peternakannya dengan baik.

Kesuksesan seorang peternak burung kicauan, terletak pada seberapa besar hasil peternakannya di inginkan oleh pasar. Semakin besar keinginan pasar terhadap hasil peternakannya, maka semakin besar peluang kesuksesan seorang peternak burung kicauan.

Beberapa cara yang bisa di lakukan untuk dapat menciptakan permintaan pasar

A.Indukan trah juara


Dengan memproduksi anakan burung kicauan dari indukan yang berkualitas yang memiliki trah juara. Untuk mendapatkan indukan yang berkualitas, memang di butuhkan dana yang tidak sedikit. Karena indukan yang berkualitas biasanya di dapatkan dari ajang kontes.

Pemilik burung yang memenangi kontes burung, tentu tidak akan menjual burungnya dengan harga murah, malahan harga yang di tawarkan cenderung harga “suka-suka” alias suka-suka penjualnya mau menjual burung tersebut dengan harga berapa. Biasanya burung burung yang memenangi kontes atau lomba burung di tawarkan dengan harga di luar standar harga burung kicauan pada umumnya.

Membeli burung yang memenangi sebuah lomba burung kicauan, akan memudahkan dalam pemasaran dari anakan burung tersebut. Semakin terkenal burung tersebut, maka akan semakin mudah Anda memasarkan anakan burung kicauan.

B. Melakukan promosi secara aktif.

Pada saat ini, promosi tidak terlalu sulit di lakukan. Baik untuk promosi lokal yang berada di sekitaran daerah peternak burung itu sendiri, maupun promosi lintas daerah. 

Banyak pelaku usaha burung kicauan yang merasa terbantu dengan kemudahan teknologi pada zaman sekarang ini.

Media sosial adalah salah satu teknik yang ampuh untuk melakukan promosi penjualan. Dengan bergabung pada komunitas burung kicauan atau komunitas jual beli burung, akan memudahkan Anda untuk menjaring konsumen yang sama sekali belum Anda kenal sebelumnya.

C.Aktif dalam lomba burung kicauan lokal.
Ikut serta aktif dengan menurunkan jawara yang Anda miliki ke dalam ajang lomba burung kicauan kelas lokal, akan memudahkan Anda untuk di kenal oleh pemain burung kicauan. 

Ini adalah salah satu teknik promosi yang mudah dan cepat untuk memperkenalkan usaha peternakan Anda. Terlebih apabila jawara Anda mampu tampil sebagai pemenang lomba. 
Maka Anda tidak akan kesulitan dalam menjual hasil ternak burung kicauan Anda di kemudian hari.

Kesimpulan:
Menjalankan sebuah usaha dengan modal 100% dari bank memiliki resiko yang besar. 
Dimana Anda harus siap menanggung kemungkinan terburuk dari pilihan usaha Anda. 

Akan tetapi apabila Anda berhasil meminimalisir resiko tersebut, maka peluang keberhasilan usaha peternakan tersebut sama dengan hasil usaha peternakan yang di jalankan dengan modal yang tidak berkaitan dengan bank.

Modal dari bank atau modal dari tabungan sendiri, pada hakekatnya adalah sama. 
Sama-sama mempunyai resiko gagal, dan sama-sama mempunyai resiko berhasil. 
Modal sendiri kalau gagal, kita tetap harus menutupi kegagalan dengan mengumpulkan modal lagi. sementara modal bank kalau gagal, kita juga harus tetap membayar cicilan setiap bulannya


Salam sukses peternakan, 
Semoga bermanfaat.

Maaf, Kami akan menghapus komentar spam.

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post

Facebook Like