Rahasia Sukses "Bermain-Main" Dengan Bank

Rahasia sukses menggunakan modal bank
Kiat Sukses Bermain-Main Dengan Bank
Banyak yang beranggapan, bahwa usaha dengan modal 100% dari bank adalah sebuah usaha yang tidak ideal dan tidak layak untuk di lakukan.
Anggapan tersebut tidak salah dan tidak juga sepenuhnya benar.

Ya, memang anggapan tersebut tidak salah. Karena membuka usaha dengan menggunakan modal 100% dari bank, seorang pelaku usaha akan di kenai beban cicilan yang lebih besar di banding dengan menggunakan modal dari bank sebesar setengahnya.

Anggapan tersebut juga tidak sepenuhnya benar, karena selama seorang pelaku usaha mampu membayar cicilan bank setiap bulannya dari hasil usaha tersebut, menggunakan modal 100% dari bank juga sah-sah saja.
Tentu dengan catatan, masih tersisa keuntungan untuk kita sebagai pelaku usaha, dan masih tersisa untuk ditabung sebagai dana cadangan.

Saya pribadi termasuk salah satu dari sekian orang yang menyetujui bahwa usaha dengan modal 100% dari bank adalah usaha yang layak di lakukan. 
Dengan syarat kita sudah menguasai jenis usaha tersebut, sudah memahami proses produksi dan pemasaran dari usaha yang kita jalankan.

Apabila usaha yang kita jalankan adalah usaha baru, dimana kita sama sekali belum pernah menjalankan usaha tersebut, maka akan sangat beresiko apabila permodalan yang kita gunakan adalah modal 100% yang berasal dari dana pinjaman bank.

Kalau sampai ada kendala yang menyebabkan kegagalan, kita mau tidak mau harus berusaha menutup cicilan bank yang datang setiap bulan, selama masa waktu pinjaman.
Ini memang terdengar sangat mengerikan.

Kalau kita membicarakan dunia usaha, memang selalu berbau mengerikan jika sudah bersentuhan dengan kata gagal, rugi, bangkrut.
Gagal, rugi, bangkrut identik dengan hilangnya kemampuan finansial kita.

Padahal, kita tidak akan pernah tahu usaha yang kita jalankan akan menemui kegagalan atau kerugian jika kita sendiri tidak pernah menjalankannya.

Untuk dapat mencapai kesuksesan usaha dengan modal 100% dari bank, kita harus menghitung kebutuhan dana kita sedetail mungkin.
Jangan hanya karena takut akan adanya kegagalan, kita meminjam modal dari bank dengan nilai nominal yang jauh dari kata ideal untuk mengawali usaha dengan modal 100% dari bank. Justru ini akan menjadi penyebab kegagalan utama karena tidak tercukupinya modal.
 
Yang pada akhirnya membuat kita pinjam sana sini untuk menutupi kekurangan modal untuk menjalankan usaha yang kita pilih.

Seberapa besar dana ideal yang kita butuhkan?
Anda pasti lebih tahu, seberapa besar dana ideal yang di butuhkan untuk menjalankan sebuah usaha yang sudah Anda rencanakan.

Tapi saya yakin, tidak semuanya tahu cara menghitung kisaran dana ideal untuk menjalankan sebuah usaha.

Dana ideal bukanlah dana yang hanya dibutuhkan untuk menjalankan usaha tersebut, dana ideal adalah dana yang menopang berbagai macam sisi yang menjadi kekuatan bisnis kita.

Jika usaha Anda adalah usaha dengan menggunakan modal 100% dari bank, hal-hal berikut ini dapat di jadikan acuan untuk menghitung dana atau modal ideal yang di butuhkan untuk menjalankan usaha Anda tersebut

1. Modal Pokok
Modal pokok adalah modal yang di gunakan untuk membangun usaha tersebut sampai usaha dapat di jalankan dan menghasilkan keuntungan.

Modal pokok di gunakan untuk membangun sarana dan prasana yang berkaitan dengan usaha Anda.
Misal Anda akan menekuni usaha peternakan persilangan antara burung kenari yorkshire dan kenari lokal.

Jumlah pejantan yorkshire sebanyak 2 ekor, masing-masing seharga Rp.10juta.
Dan jumlah indukan betina lokal sebanyak 10 ekor masing-masing seharga 300ribu.

Rp.10juta x 2ekor= Rp.20juta
Rp.300ribu x 10ekor= 3juta
Dana Indukan yang di butuhkan adalah sebesar 23juta.

Modal perkandangan:
Misal menggunakan Kandang besi:
12 kandang, satu kandang Rp.150ribu = Rp.1.8juta

Total dana yang di butuhkan adalah
Rp.23juta +Rp.1.8 juta=
Rp.24.8 juta

Jadi untuk menjalankan usaha peternakan burung kenari persilangan yorkshire dan lokal di butuhkan modal atau dana sebesar Rp.24.8 juta.

2.Modal Cadangan
Modal atau dana cadangan ini seringkali membengkak menjadi lebih besar di bandingkan dengan perhitungan di atas kertas.

Untuk menghitung dana cadangan, sedapat mungkin di lakukan penghitungan yang di markup atau di tambah nilainya. Jangan mepet sesuai dengan dana yang di butuhkan.
Karena kalau sampai meleset, akan membahayakan kelangsungan usaha peternakan yang di jalankan. Kalau melesetnya kecil, tentu tidak masalah, tapi kalau meleset jauh, masalah baru akan terasa.

Dalam dunia peternakan burung, modal cadangan di gunakan untuk membayar cicilan bank selama burung belum dapat memberikan produksinya.

Oleh karena itu, pemilihan indukan yang siap produksi harus menjadi perhatian utama dalam peternakan burung apapun.
Semakin matang usia produksi indukan burung yang di ternakkan, semakin kecil penggunaan dana cadangan tersebut. Dengan demikian maka akan semakin cepat juga  burung yang kita ternak akan memberikan hasil atau keuntungan.

Untuk menghitung kebutuhan dana cadangan, bisa dengan mengalikan dana cicilan di kalikan berapa bulan lagi kira-kira burung dapat berproduksi.
Misal kita memperkirakan 4 bulan lagi burung akan memberikan produksi terbaiknya, maka dana cicilan yang kita butuhkan adalah 6 bulan cicilan.

Kenapa 6 bulan?
Karena antisipasi itu lebih baik dari pada mendadak bingung karena meleset perhitungan.

Misal dana yang di butuhkan untuk menopang cicilan selama burung belum berproduksi:

Cicilan perbulan Rp.1.2 juta
masa tunggu produksi selama 6 bulan
Rp.1.2juta x 6 bulan =Rp. 7.2juta

Maka dana yang di butuhkan untuk menopang cicilan selama peternakan burung belum memberikan hasil adalah sebesar Rp.7.2juta.

Total modal yang di butuhkan:
Modal Pokok + Modal Cadangan
Rp.24.8 juta + Rp.7.2 juta
=Rp. 32juta

Jadi, total modal yang di butuhkan untuk menjalankan usaha peternakan burung adalah sebesar Rp.32 juta.
Terlihat sangat besar dan mengerikan ya?

Melihat perhitungan modal di atas, pasti terbersit dalam pikiran Anda,
"apakah saya mampu untuk membayar cicilannya?"
"Iya kalau berhasil, kalau tidak?"

Itu hal yang sangat wajar, terlebih bagi orang yang belum pernah bermain dengan bank.
Saya sendiri sebenarnya tidak terlalu suka bermain-main dengan bank, tapi karena saya tidak mempunyai kemampuan modal, maka saya mengajukan pinjaman modal ke bank.

Ketika Sudah Panen, Sisihkan Hasilnya untuk Cadangan.
Ketika peternakan burung sudah memberikan hasil yang menguntungkan, jangan lupa untuk selalu menyisihkan hasil dari peternakan burung kita untuk di tabung.

Karena kita meminjam dana dari bank, tabungan ini dapat berfungsi ganda.
Yaitu dapat di gunakan sebagai dana cadangan apabila terjadi suatu hal di luar perhitungan kita.
Dan apabila tidak terjadi hal di luar perhitungan kita, keuntungan yang kita sisakan tersebut dapat di gunakan untuk menutup dana pinjaman dari bank.

Dengan begitu urusan dengan bank pun selesai, dan usaha akan menjadi milik kita sepenuhnya tanpa harus membagi hasil dengan bank.

Kesimpulan:
Hal terpenting yang harus di perhatikan ketika kita akan memutuskan menggunakan bank sebagai sumber modal, adalah menghitung kebutuhan total modal kita.
Yaitu modal pokok ditambah modal cadangan.

Dengan adanya modal cadangan ini, kita dapat mengantisipasi apabila waktu produksi dari peternakan burung kita meleset dari target yang sudah kita ciptakan.
Sehingga kita tidak mengalami kendala yang berarti karena walaupun meleset, kita masih dapat membayar tagihan bank yang datang setiap bulan.
Ketika

Jangan memaksakan diri untuk menerima pinjaman bank dengan nilai nominal yang jauh dari kebutuhan permodalan.
Kalau kita memaksakan diri untuk menerima pinjaman dari bank dengan nilai nominal yang jauh dari kebutuhan permodalan kita, ketika terjadi kendala dalam usaha kita, maka ruang gerak kita akan sangat terbatas atau ada di posisi bagai telur di ujung tanduk.
Tentu itu posisi yang sangat berbahaya.

Setelah usaha berjalan, jangan langsung menikmati hasil usaha dengan penuh suka cita.
Ingat, itu modal bank harus segera di kembalikan secepat mungkin.
Kalau usaha sudah memberikan hasil, segera tabung hasilnya untuk menyusun kekuatan menutup bank dengan cepat.
Sebagus apapun catatan Anda, jangan terlalu lama menjadi nasabah bank.


Salam sukses peternakan
Semoga Bermanfaat

Maaf, Kami akan menghapus komentar spam.

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post

Facebook Like