Budidaya Cacing Tanah, Usaha Peternakan Dengan Modal Ringan

Budidaya cacing tanah adalah sebuah usaha peternakan yang membutuhkan modal tidak terlalu besar.
Walaupun besar kecilnya modal usaha memang tergantung seberapa besar skala peternakan yang akan di jalankan, tapi untuk langkah awal budidaya cacing tanah, kisaran modal yang diperlukan tidak sebesar modal usaha peternakan lainnya.


Modal usaha peternakan cacing tanah memang dapat di tekan sekecil mungkin, mengingat bibit cacing tanah bisa di dapatkan di sekitar rumah Anda.


Beda cerita kalau pengadaan bibit cacing tanah yang akan Anda budidayakan adalah bibit cacing tanah dari hasil membeli kepada peternak cacing tanah, tentu modal yang butuhkan akan bertambah untuk pengadaan indukan cacing tanah.


Budidaya cacing tanah merupakan peluang usaha peternakan yang bagus untuk di jalankan, mengingat kebutuhan cacing tanah pada saat ini tidak hanya untuk mensuplai kebutuhan pabrik.

Cacing tanah di samping untuk mensuplai kebutuhan pabrik kosmetik atau pabrik farmasi, juga di butuhkan oleh para kicaumania dan mancing mania.


Kandungan cacing tanah yang kaya akan nutrisi, menjadi makanan tambahan pilihan para kicaumania untuk burung kesayangannya.

Sementara bagi para mancing mania, cacing sudah tidak asing lagi untuk di jadikan umpan hidup yang sangat bagus untuk memancing ikan.


Adanya anggapan cacing tanah hanya di butuhkan oleh industri kosmetik dan farmasi, membuat banyak orang mengurungkan niat untuk budidaya cacing tanah karena kawatir hasil ternaknya tidak dapat di serap oleh pasar.

Baca juga:

Pabrik Farmasi Yang Pasti Membutuhkan Cacing


Untuk peternakan cacing tanah skala besar, dengan kapasitas produksi mencapai satu ton per bulan, bekerja sama dengan industri menjadi satu pilihan sebagai solusi pemasaran hasil produksi cacing tanah.

Tapi untuk skala produksi rumah tangga, atau skala produksi kecil, hasil produksi dari budidaya cacing tanah masih dapat di serap oleh kebutuhan pasar yang datang dari kicaumania dan mancing mania.


Sebagai gambaran, peternak burung murai dengan jumlah indukan yang di ternakkan sebanyak 5 pasang, setiap minggu membutuhkan cacing tanah sebanyak 1kg, dalam sebulan seorang peternak burung murai, membutuhkan suplai cacing tanah sebanyak 4kg.

Peluang ini masih jarang yang mengetahuinya, sehingga peternak cacing tanah masih sedikit jumlahnya dalam satu daerah.


Selain peternak burung, orang-orang yang memiliki hobi memancing juga dapat di jadikan target pasar. Biasanya kalau toko penjual alat pancing menyediakan umpan hidup seperti cacing tanah, orang yang memiliki hobi mancing akan lebih memilih membeli cacing tanah daripada harus repot mencari cacing tanah.

Indukan Cacing Gratis
Sekarang adalah musim yang tepat untuk mencari indukan cacing secara gratis. Pada musim penghujan, cacing sangat mudah didapatkan di sekitar tempat tinggal kita.

Cacing banyak menempati tanah dimana terdapat banyak sampah organik, tanahnya gembur, dan tidak terkena sinar matahari secara langsung.

Indukan cacing juga bisa didapatkan di sekitar kandang ternak, di bawah pohon pisang dan di bawah pohon di mana terdapat daun-daun yang sudah membusuk.


Ekologi Cacing Tanah
Cacing tanah berdasarkan ekologi di bagi ke dalam tiga jenis cacing tanah, yaitu cacing permukaan (epigeic), cacing dalam (endogeic) dan cacing sangat dalam (anecic).

1. Cacing Permukaan (Epigeic)
Cacing jenis epigeic hidup di lapisan bagian atas tanah dan makan bagian dari tanaman yang sudah membusuk.

Cacing tanah jenis epigeic memiliki tubuh yang lebih kecil dibanding jenis cacing lainnya dan mampu berkembang biak dengan cepat.
Kelebihan cacing ini adalah ketahanannya terhadap panas
Oleh karena itu cacing ini hidup bersama organisme lainnya yang berperan dalam proses terbentuknya kompos.

Contoh cacing epigeic adalah cacing Lumbricus Rubellus.

2. Cacing Endogeic
Kalau cacing epigeic memakan makanan yang berada di permukaan tanah, tidak demikian dengan cacing jenis endogeic.

Cacing tanah jenis endogeic memakan makanan yang berada di bawah permukaan tanah secara horisontal.

Jenis cacing yang masuk ke dalam kategori cacing epigeik adalah cacing Aporrectodea caliginoda ,aporrectodea rosea dan Aporrectodea caliginoda tuberculata.

Cacing ini memakan akar-akar tanaman yang sudah mati, dan cacing ini tidak memakan sumber makanan yang berada di permukaan tanah, karena cacing jenis endogeic tidak memiliki ketahanan terhadap panas.

3. Cacing Sangat Dalam (anecic)
Cacing tanah anecic termasuk binatang nocturnal atau binatang yang aktif pada malam hari.

Cacing anecic tinggal secara permanen dengan mengebor lapisan tanah secara vertikal.
Cacing ini akan merambat ke permukaan tanah pada malam hari untuk memakan kompos, sampah daun dan materi organik lainnya yang menjadi makanannya.

Cacing tanah jenis anecic hidup di tanah yang terlindung dari sinar matahari langsung, lembab, gembur dan banyak daun kering yang sudah membusuk.

Jenis cacing tanah yang masuk dalam kategori cacing tanah anecic adalah Lumbricus terrestris dan Aporrectodea longa.

Dari ketiga ekologi cacing tanah di atas, cacing tanah yang banyak di pelihara dan di ternakkan adalah jenis cacing tanah lumbricus rebellus.
Karena cacing tanah jenis lumbricus rebellu memiliki karakter perkembang biakan yang sangat cepat di banding jenis cacing lainnya yang sering di ternakkan.

Cacing tanah jenis lumbricus sangat rakus dalam mengkonsumi makanan, oleh karena itu sangat wajar apabila cacing lumbricus memproduksi kascing lebih banyak.
Banyaknya produksi kascing ini tentu akan menambah pemasukan dalam budidaya cacing tanah. Karena kascing sangat bagus di gunakan sebagai pupuk organik tanaman.

Cacing tanah dapat berkembang dengan baik pada media peternakan cacing tanah yang mengandung tingkat keasaman 6,0 -7,2%, tingkat kelembaban 15-30%, dan temperatur 15-25º C.

Jangan pusing melihat kandungan ideal pada media pemeliharaan cacing tanah.
Untuk mengetahui ideal atau tidak nya media pemeliharaan cacing tanah, Anda tidak perlu menggunakan alat khusus.

Anda tinggal memperhatikan cacing-cacing tanah yang di masukkan  ke dalam media pemeliharaan.
Apabila cacing tanah merasa betah dan tidak pergi ke mana-mana, berarti media dan tempat pemeliharaan sudah ideal bagi cacing tanah untuk berkembang biak.

Kalau banyak cacing yang keluar dari media pemeliharaan, maka dapat di simpulkan bahwa media pemeliharaan masih kurang ideal untuk cacing tanah tempati dan berkembang biak.

Supaya sukses dalam usaha peternakan cacing tanah, sebaiknya perhatikan beberapa point penting di bawah ini:

1. Ciptakan pasar
Tidak sedikit yang mengurungkan niat untuk beternak cacing tanah karena ketakutan tidak adanya pasar yang menerima hasil produksi peternakan cacing tanah.

Kalau Anda hanya menunggu adanya permintaan pasar, tentu usaha peternakan tidak akan segera di jalankan.
Jangan menunggu pasar, segera ciptakan pasar.

Apabila terdapat kendala dalam pemasaran, wiraternak dapat membantu promosi usaha peternakan Anda dalam bentuk artikel, dimana pada bagian akhir artikel akan di tulis alamat dan kontak telepon Anda untuk berhubungan dengan pembeli hasil peternakan Anda.

2. Pahami siklus hidup cacing tanah
Dengan memahami siklus hidup cacing tanah, sebagai peternak cacing pemula, Anda dapat memperkirakan waktu panen dan waktu memasukkan cacing baru ke dalam media peternakan.

3. Kuasai Ilmu percacingan
Beternak apapun tanpa ilmu, akan memberikan hasil yang lebih lama di bandingkan dengan peternakan yang menggunakan referensi cara beternak dengan baik dan benar yang bisa di dapatkan dari berbagai sumber.

Jangan malu bertanya, apalagi sampai malas bertanya. Jangan merasa sayang mengeluarkan uang untuk membeli buku sebagai bahan referensi.

Dengan menguasai ilmu percacingan, kendala-kendala yang menjadi tantangan utama dalam peternakan cacing akan dapat terlewati dengan mulus.
Tentu semua itu membutuhkan ilmu atau pengalaman.
Belajar dari pengalaman orang lain, akan membantu Anda menghindari kendala yang ada.

4. Jalani dengan sungguh-sungguh
Konsistensi dan kesungguhan dalam menjalankan sesuatu berlaku pada semua hal positif, termasuk dalam dunia peternakan.

Peternakan cacing tanah yang di jalani dengan setengah-setengah tentu hasilnya juga akan setengah-setengah.
Terlepas seberapa besar peternakan cacing yang dimiliki, keseriusan dalam menjalankan usaha peternakan cacing ini adalah point penting yang boleh di lewatkan.



Usaha peternakan adalah upaya untuk mensuplai kebutuhan hasil ternak secara kontinyu atau terus menerus.
Kita tidak mungkin dapat mensuplai kebutuhan pasar terhadap hasil produksi cacing tanah yang berasal dari alam.

Untuk dapat mensuplai kebutuhan cacing tanah secara kontinue dan jangka panjang, satu-satu nya cara adalah dengan membudidayakan cacing tanah.


Salam peternakan, semoga bermanfaat.


Maaf, Kami akan menghapus komentar spam.

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post

Facebook Like