Bibit Penyakit

Sebagai peternak atau calon peternak, berkenalan dengan bibit penyakit yang biasanya menyerang peternakan adalah suatu hal yang penting. 

Dengan mengenal bibit penyakit dan karakteristiknya, kita dapat mengantisipasi supaya ternak kita tidak sampai terserang penyakit-penyakit yang dapat merugikan peternakan kita,dan kalaupun terserang penyakit kita dapat mengambil tindakan pengobatan yang tepat sasaran.
 

Bibit penyakit yang biasanya menyerang peternakan disebabkan oleh mikroorganisme yang bersifat pathogen atau mikroorganisme yang menyebabkan penyakit dalam tubuh ternak kita. 

Mikroorganisme memang sudah lama diketahui sebagai penyebab beberapa penyakit pada ternak , namun penelitian secara terarah baru dikembangkan setelah ditemukannya penisilin oleh Alexander Fleming, dimana penisilin tersebut dapat digunakan untuk membunuh bakteri. 

Penisilin pada jaman sekarang lebih dikenal dengan sebutan antibiotik.


Setelah beberapa dekade kemudian diketahui bahwa penisilin memiliki keterbatasan kemampuan untuk membunuh mikroorganisme pathogen. 

Virus dan jamur adalah contoh dari mikroorganisme pathogen yang tidak dapat ditaklukkan menggunakan antibiotik.


Berikut ini adalah beberapa mikroorganisme yang menjadi bibit penyakit yang biasanya menyerang peternakan.


1. Bakteri.
Sebenarnya tidak semua bakteri menyebabkan penyakit, atau tidak semua bakteri adalah merugikan. 

Ada juga bakteri yang memberikan keuntungan bagi kehidupan kita dan makhluk lain. Bakteri yang menyebabkan penyakit kurang lebih hanya berjumlah 1%. Sisanya merupakan bakteri pembusuk dan flora normal (info medion,edisi 08-082009).

 Berdasarkan komposisi dinding selnya,bakteri dibagi menjadi dua, yaitu bakteri Gram (+) dan bakteri Gram (-)


• Bakteri gram (+) disusun oleh peptidoglikan yang tebal. Bakteri ini jarang ditemukan pada unggas,namun sering menginfeksi pada ternak yang besar seperti sapi. Staphylococcus sp, streptococcus dan bacillus anthracis adalah contoh dari bakteri gram (+). 

Adanya peptidoglikan yang tebal ini justru membuatnya lebih peka terhadap antibiotic, terutama antibiiotik yang bekerja menghambat pembentukan dinding sel, seperti penisilin. 

Penisilin bekerja merusak cincin beta laktam sehingga dinding sel bakteri rusak dan kehilangan fungsinya yang kemudian menyebabkan kematian pada bakteri tersebut.


Secara umum hampir semua bakteri gram (+) dapat digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri gram (+).


• Bakteri gram (-)
Dinding sel bakteri gram(-) tersusu atas peptidoglikan yang tipis. Sebagian besar infeksi pada unggas disebabkan oleh bakteri gram (-). 

Misalnya Haemophillus paragallinarum yang menyebabkan penyakit Korisa, Pasteurella multocida yang menyebabkan Kolera, E.coli yang menyebabkan colibacillocis, dan S.pullorum 

yang menyebabkan penyakit pulorum atau berak kapur. Semua antibiotik untuk membunuh bakteri ini kecuali golongan Makrolida.

2. Mycoplasma

Mycoplasma merupakan mikroorganisme yang tidak memiliki membrane sel. Mycoplasma dapat menginfeksi seluruh jenis hewan. Pada peternakan unggas mycoplasma sering menginfeksi saluran pernafasan. 

Terdapat dua mycoplasma yang biasanya menyerang unggas, yaitu Mycoplasma gallisepticum yang menyebabkan penyakit CRD dan Mycoplasma synoviae yang menyebabkan penyakit synovitis.

Ayam yang sembuh dari serangan mycoplasma akan bersifat sebagai carrier atau pembawa penyakit atau agen penyakit. 


Mikroorganisme ini sensitive terhadap antibiotic golongan Fluoroquinolon, makrolida dan tetrasiklin. Tidak semua antibiotic dapat digunakan untuk membasmi mikroorganisme ini. 


3. Protozoa
Protozoa adalah mikroorganisme yang termasuk kedalam golongan parasit yang hidup di dalam tubuh inang.

Penyakit pada ayam yang disebabkan oleh protozoa adalah Eimeria Sp. Penyebab koksidiosis atau berak darah, Leucocytozoon sp, yang menjadi penyebab penyakit malaria like dan plasmodium sp. Penyebab malaria unggas.


Antibiotic yang dapat digunakan untuk mengatasi serangan protozoa ini adalah dari jenis tetrasiklin dan sulfonamide.


Dengan mengenali bibit penyakit yang biasanya menyerang pada peternakan unggas atau binatang peliharaan kesayangan kita, kita akan dapat lebih cepat menentukan pencegahan atau pengobatan yang tepat pada unggas yang sudah terserang penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti yang sudah disebutkan di atas. 

Sehingga waktu dan uang yang dikeluarkan untuk pengobatan dan pembelian obat akan memberikan hasil yang maksimal. Bayangkan apabila kita mengobati ternak kita dengan obat yang tidak tepat sasaran..


Informasi ini dikutip dari Buletin Medion edisi 08.08.2009.
Semoga bermanfaat dan Semoga Sukses.

Maaf, Kami akan menghapus komentar spam.

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post

Facebook Like