Penyakit Tetelo atau Newcastle Desease (ND)

Penyakit Tetelo
Ayam yang terserang ND
Penyakit Tetelo atau Newcastle Disease adalah penyakit infeksi viral yang menyebabkan gangguan pada saraf pernafasan.

Penyakit tetelo memiliki nama daerah yang berbeda-beda, tapi tentu ciri-ciri ayam yang terserang penyakit tetelo tetaplah sama.

Ayam yang terkena penyakit tetelo seringkali terlihat dari tatapan mata dan ketidak mampuan mengontrol gerakan kepala.
Sangat berbeda dengan ayam yang sehat, dimana gerakan kepala terlihat lebih tegas dan bergairah.

Ayam yang terserang tetelo akan memiliki gerakan kepala yang tidak dapat di kontrol, mengingat penyakit tetelo ini menyerang syaraf pada ayam.
Jika sudah terlalu parah, kepala ayam akan terpelintir. Sebenarnya tidak terpelintir, tetapi ayam tidak dapat mengontrol gerakan pada tubuhnya.

Penyebab penyakit tetelo atau newcasle disease adalah virus genus Avian Paramyxovirus.
Penyakit tetelo atau ND ini sangat menular.

Biasanya dalam waktu 3-4 hari seluruh populasi ayam akan terinfeksi. Virus avian paramyxovirus ini dapat di tularkan melalui peralatan kandang, kontaminasi, dan masuknya burung liar ke dalam kandang. Virus ND juga dapat di tularkan melalui udara walaupun jangkauannya tidak luas.
Berdasarkan tingkatannya, penyakit tetelo atau newcastle disease di bedakan menjadi 3 tingkatan, yaitu:
  1.  Newcastle Disease tipe Velogenik. Tingkat kematian akibat penyakit tetelo pada tipe ini sangat tinggi, kematian pada populasi ayam dapat mencapai 100%.
  2. Newcastle disease tipe Melogenik. Tingkat kematian ayam pada tipe ND melogenik dapat mencapai 30%, terutama pada anak ayam dan ayam berusia muda. Pada ayam dewasa jarang menyebabkan kematian, pada tingkat ini ayam dewasa akan menunjukkan gejala leher terpelintir di karenakan adanya gangguan pada saraf. Disamping itu juga produksi telur menurun drastis.
  3. Newcastle Disease tipe Lentogenik. Merupaka tingkatan terendah dari invasi penyakit ND dan hampir tidak menyebabkan kematian. Gejala klinis pada ayam sangat susah di deteksi, pada penyakit ND level ini produksi telur menurun drastis dan terdapat gangguan pernafasan.
Secara keseluruhan gejala klinis ayam yang terkena penyakit ini dapat di lihat dengan adanya ciri-ciri sebagai berikut:
  • Ganguan pernafasan yang di mulai dengan megap-megap, batuk dan ngorok waktu bernafas
  • Ayam tampak lesu, nafsu makan dan produksi menurun
  • Jengger dan kepala berwarna kebiru-biruan
  • Kornea menjadi keruh
  • Sayap terkulai atau turun
  • Otot tubuh gemetar
  • Mencret
  • Kelumpuhan
  • Gangguan saraf yang dapat menyebabkan kejang-kejang dan leher terpelintir.
Mengobati penyakit ND ketika sudah mewabah akan sangat susah, yang dapat kita lakukan adalah mengeliminasi atau menjauhkan ayam yang terserang penyakit tetelo atau ND ini, atau bila perlu di musnahkan apabila sudah terlalu parah.

Penggunaan Antibiotik berspektrum luas dapat di gunakan untuk mengobati ayam yang terserang penyakit ND ini, disertai pemberian suplemen atau vitamin di dalam air minumnya.

Pencegahan adalah hal terbaik yang dapat kita lakukan, mengingat apabila penyakit ini sudah menyerang, kita akan mengalami kesulitan dalam pengobatannya.
Ayam yang terserang tetelo kemudian sembuh, sebenarnya tidak sembuh secara total, tapi masih mengidap penyakit tetelo walaupun efek dari penyakit ini tidak terlihat dengan jelas.

Ayam yang terserang tetelo yang kemudian sembuh juga  dapat menjadi agen dari penyebaran penyakit ini melalui telur-telur yang di hasilkan oleh ayam yang mempunyai sejarah terkena penyakit tetelo.

Untuk memutus mata rantai dari penyakit tetelo, usahakan hanya menggunakan ayam yang tidak memiliki sejarah terkena penyakit tetelo sebagai indukan.

Kemudian setelah kita memastikan bahwa indukan ayam bukanlah berasal dari indukan yang mempunyai sejarah penyakit tetelo, kita juga harus rutin dan disiplin melakukan jadwal vaksinasi untuk mencegah timbulnya penyakit ND atau tetelo ini.

Vaksin yang di berikan pada DOC mulia pada saat DOC berumur 4 hari, kemudian 4 minggu dan terakhir 4 bulan, dapat menggunakan vaksin ND yang banyak tersedia di toko yang menjual sarana peternakan.

Menggunakan vaksin tetelo harus sekali habis, karena vaksin tetelo adalah vaksin aktif, berbeda dengan vaksin pasif atau vaksin mati, dimana ketika tidak habis di gunakan dapat di simpan lagi di dalam lemari pendingin untuk di gunakan di kemudian hari.

Melakukan vaksinasi secara teratur, menjaga kebersihan kandang, dan hanya menggunakan indukan yang tidak mempunyai sejarah penyakit tetelo, adalah cara terbaik untuk mengantisipasi penyakit tetelo yang sangat merugikan bagi peternakan ayam yang kita pelihara.

Salam sukses peternakan,
Semoga Bermanfaat
          

Maaf, Kami akan menghapus komentar spam.

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post

Facebook Like