Budidaya Semut Rangrang, Semut Sadis Yang Memberikan Keuntungan Manis

budidaya kroto
Semut Ngangrang Penghasil Kroto

Semut Rangrang atau semut penghasil kroto ini adalah sebuah berkah dari Tuhan Yang Maha Esa yang di berikan kepada manusia.


Telur-telur yang di hasilkan oleh induk betina maupun ratu, mampu memberikan penghasilan yang tidak sedikit.

Kalau di tekuni, beternak semut rangrang penghasil kroto ini dapat membantu meningkatkan penghasilan rumah tangga relatif besar, tentu tergantung kapasitas pemeliharaan.

Untuk budidaya semut rangrang, yang pertama kali harus di miliki adalah ILMU. Kalau kita menjalaninya hanya untuk coba-coba, itu akan memakan waktu yang lama.

Tanpa ilmu budidaya semut rangrang, maka semut rangrang tersebut hanya memberikan gigitan rasa sakit, bukan memberikan kroto yang memberikan keuntungan manis.

Beternak semut rangrang tidak semudah yang di katakan di artikel-artikel yang ada di internet.
Untuk dapat beternak semut rangrang kita membutuhkan kesabaran dan tentunya modal untuk pengadaan tempat pemeliharaan.

Untuk mengawali langkah budidaya semut penghasil kroto, kita harus menyiapkan media yang cocok untuk koloni semut ngangrang ini.


Besar kecilnya media pemeliharaan semut penghasil kroto sangat berpengaruh terhadap kenyamanan koloni semut, biasanya semakin besar media akan di butuhkan jumlah semut yang banyak dalam satu koloni, dan tentunya ini membutuhkan waktu yang lama untuk bertelurnya semut-semut betina karena ketidak nyamanan tempat tinggal mereka.

Ingat, budidaya semut penghasil kroto adalah salah satu teknik memaksa semut yang untuk menempati tempat yang baru.
Kita harus jeli mengamati, kita harus tahu keinginan mereka seperti apa.
Setelah kita tahu keinginan mereka, setelah mereka merasa nyaman, barulah kita bisa mengharapkan telur-telur semut ini untuk kita jual ke pasar burung.

Langkah-langkah budidaya kroto
1. Siapkan Media Budidaya Semut Ngangrang
Media yang di gunakan dapat menggunakan toples kecil kemasan sosis, biasanya di jual dengan harga Rp.1000 sampai Rp.2000 untuk satuannya.
Lubangi media tersebut pada sisi sampingnya.

2. Siapkan Rak Untuk Menempatkan Media Budidaya.
Sebelum kita mencari semut penghasil kroto, kita siapkan rak untuk menempatkan toples sebagai sarang semut rangrang.
Supaya semut tidak melarikan diri, kaki-kaki rak diolesi gemuk, atau bisa juga menggunakan kain yang sudah dicelupkan ke dalam oli bekas, kemudian ikatkan kain tersebut pada kaki-kakinya.
Kaki-kaki rak ini harus sering kita cek minimal seminggu sekali.

3. Mencari Semut Ngangrang Di Alam
Cari bibit semut rangrang di sekitar tempat tinggal kita, atau di daerah perkebunan.  Biasanya kalau di situ ada satu sarang semut, kita akan mendapatkan minimal 3 sarang semut yang ada di sekitar daerah sarang pertama yang kita dapatkan.
Jarang sekali ditemui ada satu sarang semut, tanpa ada sarang-sarang yang lain di sekitarnya.

Setelah menemukan satu sarang, kita potong ranting-ranting dari dedaunan yang di jadikan sarang oleh semut, kemudian kita masukkan kedalam kantong plastik, kemudian kita ikat.


Untuk mencari sarang semut rangrang, sebaiknya di kerjakan minimal oleh 2 orang, satu orang bertugas memotong sarang, satu lagi yang menyiapkan kantung plastik dan mengikatnya.


Apabila lokasi sarang tidak terlalu tinggi, kita bisa mengambilnya sendirian dengan cara yang cepat akan tetapi tetap berhati-hati. Jangan sampai semut bubar sebelum sarang di masukkan ke dalam kantung plastik.
Hal ini sering terjadi karena kita merasa panik.

4. Masukkan Semut Ke Dalam Toples.
Setelah kita mendapatkan sarang semut,  kita ambil sebuah ember.
Lapisi ember tersebut dengan tepung kanji pada bagian samping bagian dalam, supaya semut tidak merambat keluar.

Lumuri tangan kita dengan tepung kanji, kemudian kita buka sarang dengan pelan-pelan di dalam ember yang sebelumnya sudah di lumur dengan tepung kanji,  pisahkan daun-daun yang menjadi sarang semut dari semut, setelah semua semut masuk ke dalam ember, waktunya memasukkan ke dalam toples yang sudah kita siapkan sebelumnya.


Supaya tidak kesulitan dalam memasukkan semut ke dalam toples,  bisa gunakan corong yang terbuat dari kertas nasi, di mana bagian halusnya kita lumuri juga dengan tepung kanji.
Jadi ketika semut kita masukkan, dia akan mudah tergelincir kedalam toples, kemudian tutup segera toples tadi.

Untuk menjaga peperangan antar koloni, sebaiknya satu sarang satu toples.
Toples-toples tersebut sebelumnya kita lubangi sebesar rokok, kemudian kita tutup dengan isolasi. Lakukan karantina minimal dua hari.
Setelah dua hari, kita buka.

Hal ini di lakukan untuk mengantisipasi pertarungan antar koloni, kalau toples langsung di buka, semut akan bertarung dan mati semua karena saling membunuh.

Demikian Artikel Budidaya semut rangrang penghasil kroto ini.
Pada Artikel selanjutnya kita akan membahas mengenai makanan dan siklus pertumbuhan semut rangrang.

Semoga Bermanfaat

Previous Post Next Post

Facebook Like